Breaking News

Air yang Berharga Justru tidak Berwarna, Berbau, dan Berasa

Air yang Berharga Justru tidak Berwarna, Berbau, dan Berasa – Belajar bukan hanya terbatas melalui indra penglihatan dan pendengaran, sejatinya belajar bisa melalui rasa, nuansa, gelombang, serta energi. Seseorang bisa dikatakan telah belajar jika  sebelumnya tidak tahu menjadi tahu, yang tadinya samar-samar mulai terlihat arah pemikiranya, yang tadinya belum ngeh menjadi ngeh.

Letak belajar itu sendiri tidak melekat pada ruang dan waktu, dalam keadaan seperti apapun, dan dalam situasi seperti apapun, setiap orang akan mengalami proses belajar. Ini terbukti dan pernah di alami setiap orang, disaat kita sedang dalam aktifitas tertentu, kita tersadarkan oleh sesuatu yang sebelumnya kita belum bisa memahaminya. Dan ini biasanya di tandai dengan ucapan atau sebatas dalam hati “oh, iya ya…..”.

Kali ini saya akan berbagi pengalaman saya ketika dalam aktifitas tertentu, saya tersadarkan oleh sesuatu hal yang sangat luar biasa. Pada saat itu, saya masih bekerja sebagai sopir pengirim barang di waru sidoarjo. Kurang lebih pukul 11:30 saya harus mengirim barang ke sidoarjo,sedangkan 30 menit lagi sudah waktunya istirahat. Tapi mau gimana lagi, namanya ikut orang, apa kata bos ya harus di jalankan.

Siang itu cuaca sangat panas sekali, bahkan AC di dalam mobil sampai saya nyalakan ke tingkat yang paling dingin. Tapi tetap saja, dingin buatan hanya bisa meredam panas sementara. Kita yang tinggal di Surabaya-sidoarjo, pasti sama-sama merasakan panasnya cuaca di siang hari,terlebih bagi saya yang bekerja di jalanan.

Sampai pada persimpangan jalan di daerah waru, saya melewati orang yang sedang menyirami jalan dengan air kran. Air itu di semprotkan melalui selang merata ke setiap tempat yang bisa di jangkaunya. Saya pikir orang ini nyiramin jalan karena jalanan berdebu, setelah saya amati ternyata bukan. Jalanan aspal yang masih bersih, tak ada pasir sedikitpun yang bisa menyebabkan debu. Ternyata memang efek cuaca panas.

Setelah melihat air inilah terlintas dalam pikiran saya, ternyata air benar-benar sangat berharga bagi kehidupan. Tidak terbayang bagaimana jika tidak ada air. jangankan tidak ada air, kemarau selama 1 tahun saja sudah gak kebayang panasnya gimana. Disinilah pikiran saya konek , Cliiiiiiiinnnnnggggg :

Ternyata sesuatu yang sangat berharga itu justru tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau.

Baca Juga : Cara Membuat SIM di Polres

Dari sifat air inilah, saya semakin percaya bahwa dunia benar-benar fana. Apa yang selama ini kita cintai, kita miliki, kita eman-eman, sesuatu yang kita anggap berharga justru sesuatu yang tidak berharga sama sekali. Karena sejatinya yang berharga adalah yang bukan seperti ini dan itu. ini yang saya katakan ngeh, dalam keadaan sedang mengemudi pengetahuan itu masuk melalui nuansa panas yang saya rasakan.

Bisa dipahami atau tidak, yang jelas terimakasih sudah menyempatkan membaca artikel yang carut marut ini sampai selesai. Tidak ada hal yang sia-sia, aktifitas apapun yang terekam oleh kita, akan tersimpan sebagai file yang tidak kita sadari dan akan kita pahami ketika file tersebut bertemu dengan nuansa yang pas. Terimakasih:)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.