Breaking News
Kewajiban Orang Tua Terhadap Anak

Kewajiban Orang Tua Terhadap Anak

Kewajiban orang tua terhadap anak – Dalam kehidupan berkeluarga. Anak merupakan sosok yang diidamkan oleh semua orang terlebih mereka yang baru menikah. Dengan kehadiran seorang anak/buah hati, berarti kedua orang tua telah sah menjadi ayah dan ibu.

Kehadiran anak akan membawa kebahagiaan tersendiri bagi keluarga. Bahkan bagi sebagian orang anak adalah rejeki yang amat sangat tak ternilai harganya. Jika dinilai dari segi ekonomi, anak bisa menjadi investasi dunia dan akhirat. Tergantung bagaimana orang tua mendidik seorang anak.

Baca juga : 5 Media untuk menyalurkan hobi menulis

Akan tetapi banyak orang tua yang salah kaprah. Mereka menganggap bahwa anak merupakan miliknya. Sehingga orang tua bebas memberlakukan anak sesuai kehendak hatinya. Anak merupakan titipan dari sang maha Pencipta. Oleh karena itu, ada kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi orang tua. Dengan adanya kewajiban yang harus dipenuhi ini, kehadiran anak semata-mata bukan sebatas anugerah.  Tetapi kehadiran anak adalah ujian dari sang Maha Pencipta untuk kedua orang tua.

Lantas apa sajakah kewajiban orang tua terhadap anak?

Berikut ini adalah kewajiban orang tua terhadap anak…

1. Memberikan nama yang baik.

Berikut saya sertakan haditsnya:

“Sesungguhnya kamu sekalian akan dipanggil pada hari kiamat dengan nama-nama kamu sekalian, maka perbaguslah nama kalian.” (HR.Abu Dawud)

Dari Samurah bin Jundab, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Anak itu tergadai dengan aqiqahnya, disembelih sebagai tebusannya pada hari ketujuh dan diberi nama pada hari itu serta dicukur kepalanya”. [HR. Tirmidzi juz 3, hal. 38]

Rasulullah Saw. Diketahui telah memberi perhatian yang sangat besar terhadap masalah nama. Kapan saja beliau menjumpai nama yang tidak menarik (patut) dan tak berarti, beliau mengubahnya dan memilih beberapa nama yang pantas. Beliau  mengubah macam-macam nama laki-laki dan perempuan.Seperti dalam hadis yang disampaikan oleh aisyah ra.bahwa Rasulullah Saw. Biasa merubah nama-nama yang tidak baik.” (HR Tirmidzi)

Banyak pepatah yang mengatakan bahwa “Nama adalah Doa”. Memberikan nama dengan arti buruk untuk anak sama saja berbuat durhaka pada anak kita. Misalnya memberi nama anak kata-kata yang ada dalam Al Quran, tapi ternyata artinya adalah nama neraka, atau nama setan, atau nama yang berarti buruk lainnya.

2. Memberikan air susu Ibu

“Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan pernyusuan.” (al-baqarah: 233)

Banyak penelitian medis yang membuktikan bahwa masa dua tahun pertama sangat penting bagi pertumbuhan anak secara alami dan sehat, baik dari sisi kesehatan maupun kejiwaaan. Dengan memberikan air susu ibu, maka bukan hanya gizi saja yang didapatkan oleh seorang anak, melainkan ikatan anak dan ibu semakin kuat.

Air susu ibu adalah sebaik-baik sumber makanan untuk seorang anak yang masih dibawah 2 tahun.

3. Mengajarkan Al-Quran

Bagi orang tua yang beragama islam,. Mengajarkan anak ayat dan juga akhlak alquran ini adalah kewajiban kedua orang tua.

Diriwayatkan oleh Al Baihaqi dari kakek Ayub Bin Musa Al Quraisy dari Nabi saw bersabda, “Tiada satu pemberian yang lebih utama yang diberikan ayah kepada anaknya selain pengajaran yang baik.”

Thabrani meriwayatkan dari Jabir Bin Samurah bahwa Rasulullah saw bersabda, “Bahwa salah seorang di antara kalian mendidik anaknya, itu lebih baik baginya dari pada menyedekahkan setengah sha’ setiap hari kepada orang-orang miskin.”

Hadits Rasulullah yang diriwayatkan oleh Ali ra, “ Ajarkanlah tiga hal kepada anak-anak kalian, yakni mencintai nabi kalian, mencintai keluarganya dan membaca al-qur’an. Sebab, para pengusung al-qur’an berada di bawah naungan arsy Allah pada hari dimana tidak ada naungan kecuali naunganNya, bersama para nabi dan orang-orang pilihanNya. Dan, kedua orang tua yang memperhatikan pengajaran al-qur’an kepada anak-anak mereka, keduanya mendapatkan pahala yang besar.”

“Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rizki kepadamu, Kamilah yang memberi rizki kepadamu. Dan akibat(yang baik) itu adalah bagi orang yang bertaqwa.” (QS. 20:132)

4. Memberi nafkah dan makanan halal.

Banyak orang tua yang mampu menafkahi anak dan keluarganya. Tapi tidak semua orang tua mampu menafkahi anaknya dengan sesuatu yang halal.

Dan makanan yang diberikan kepada anak -anak hendaknya makanan yang halal. Ini berdasarkan sabda Rasulullah saw kepada Sa’ad Bin Abi Waqhas, “Baguskanlah makananmu, niscaya doamu akan dikabulkan.” Karenanya, anak dibiasakan untuk mengkonsumsi makanan yang halal, mencari penghasilan yang halal dan membelanjakan kepada yang halal, sehingga ia tumbuh dalam sikap sederhana dan pertengahan, terjauh dari sikap boros dan pelit.

Rasulullah Saw. Pernah mengajarkan sejumlah anak untuk berpesan kepada orang tuanya di kala keluar mencari nafkah “Selamat jalan ayah! Jangan sekali-kali engkau membawa pulang kecuali yang halal dan thayyib saja! Kami mampu bersabar dari kelaparan,tetapi tidak mampu menahan azab Allah Swt. (H.R Thabraani dalam Al-Ausaath)

5. Menikahkan anak dengan calon yang baik.

Bila anak telah memasuki usia siap nikah, maka nikahkanlah. Carikanlah anak pasangan yang baik. Atau biarkan sang anak memilih sendiri pasangannya. Jangan biarkan mereka terus tersesat dalam belantara kemaksiatan. Menjalin hubungan dengan lawan jenis yang belum sah dan halal.

Bila muncul rasa khawatir tidak mendapat rezeki dan menanggung beban berat kelurga, Allah berjanji akan menutupinya seiring dengan usaha dan kerja keras yang dilakukannya, sebagaimana firman-Nya, “Kawinkanlah anak-anak kamu (yang belum kawin) dan orang-orang yang sudah waktunya kawin dari hamba-hambamu yang laki-laki ataupun yang perempuan. Jika mereka itu orang-orang yang tidak mampu, maka Allah akan memberikan kekayaan kepada mereka dari anugerah-Nya.” (QS. An-Nur:32)

Suber quran dan hadits dari : www.ummi-online.com

Jadi bagi semua orang tua dimanapun anda berada. Disamping kebahagiaan atas anugerah seorang anak. Sang Maha Pencipta juga memberikan ujian berupa kewajiban-kewajiban yang harus anda penuhi.

Semoga kita bisa menjadi orang tua yang amanah. Orang tua yang selalu memenuhi semua hak anak. Mampu mengarahkan anak menjadi anak yang sholeh dan sholehah. Hingga menjadikan seorang anak sebagai investasi akhirat. Amiin…

4 comments

  1. Semoga anak kita semua jadi kaum sholihin/sholihat (rasane atiku mboh piye, nek krungu wong tuo nimbali anake kalo cowok : Mas/adik… kalo cewek mbak/adik…) Kalo aku Nak……karena itu panggilan orang tua ke anak.

  2. Poin yang 5 ini kayaknya ditunggu sama yang punya blog juga, hehe.. Semoga kita menjadi anak yang sesuai yg didambakan ortu, dan anak kita kelak juga bisa menjadi anak yg berbakti juga

  3. Irang tua saya sudah memenuhi kewajibannya mendampingi saya. Memberikan fasilitas sebaik mungkin hingga kuliah. Meski dari segi pekerjaan hanya tani. Saya ingin membalas semua itu tali belum bsa sepadan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.