Breaking News

Suka Duka Bekerja Sebagai Sopir Taksi

Suka Duka Bekerja Sebagai Sopir Taksi – Tak ada habis-habisnya saya ingin berbagi pengalaman kepada pngunjung setia Punakawanku. Entah itu berbagi seputar dunia blog, wisata maupun pengalaman lainnya. Pada kesempatan kali ini, saya ingin berbagi suka dukanya menjadi sopir taxi.

Setiap perusahaan taxi di kota Surabaya sudah pasti memiliki SOP yang berbeda-beda. Perbedaan ini tentu berpengaruh juga bagi mitra drivernya. Mengapa saya katakan mitra? Sebab, sebagian besar perusahaan taksi memberikan status para sopirnya sebagai mitra, bukan karyawan kontrak apalagi karyawan tetap. Sehingga hak-hak yang diberikan tidak selayaknya seorang karyawan.

Suka Duka Bekerja Sebagai Sopir Taksi

Awal saya terjun kedunia pertaksian…

Saya terjun menjadi sopir taksi sekitar bulan november 2016, saya terdaftar sebagai mitra driver di orenz taksi. Jujur saja saya ini orangnya selalu ingin mencoba hal-hal baru, rasa penasaran saya terhadap dunia pertaksian membuat saya harus terjun sebagai sopir taksi. Berusaha menjawab rasa penasaran saya secara langsung. Bagaimana sistem kerja di taksi? Apa saja pengalaman yang akan saya dapatkan saat bekerja sebagai sopir taksi?

Untuk jam kerja yang diterapkan di orenz taksi pada saat saya aktif ada 2 shift, untuk shift 1, para driver keluar pool pagi hari jam 04:00 dan harus kembali ke pool untuk setor maksimal jam 12:00 malam. Yang ke 2 shift 24 jam, jadi driver keluar pool maksimal jam 10:00 pagi dan jam 15:00, pada saat masuk pool untuk setor yaitu keesokan harinya sebelum jam 10:00 dan jam 15:00. Jika ada sopir yang telat masuk pool sesuai jam yang ditentukan, maka akan dikenakan denda sebesar 15.000/jam.

Sistem order yang diterapkan di orenz taksi sudah sangat canggih dibanding pesaing-pesaingnya, sebab setiap unit taksi sudah dilengkapi MDT / tablet berbasis android dimana alat tersebut mampu digunakan untuk berkomunikasi dengan operator, melihat unit taksi disekitar, mengambil order, mencari tempat tujuan, mampu menampilkan riwayat order serta mampu mendeteksi order yang memiliki jarak jauh atau dekat dari unit taksi.

Untuk sistem gaji yang diterapkan menggunakan sistem komisi, jadi jika mitra driver ingin gaji yang besar, sudah pasti harus bekerja keras mencari pelanggan. Besarnya komisipun bertingkat, mulai 10% sampai 50% untuk pendapatan argo diatas 600.000. Asiknya menjadi sopir taksi, selain gaji dari uang komisi, saya sering mendapatkan uang tip dari pelanggan, mulai 5000 bahkan sampai 100.000 pun pernah, kebanyakan mereka memberi dengan tidak mau mengambil uang kembalian. Dan jangan kaget jika kita sudah kenal dengan pelanggan, pelanggan sudah nyaman dengan cara mengemudi kita. Bukan tidak mungkin, bahkan rekan saya pernah dikasih uang santunan sebesar 20juta saat orang tuannya wafat.

Pengalaman menjadi sopir taksi yang tidak akan kamu dapatkan dari pekerjaan lainnya…

Pengalaman lainnya, kita akan bertemu dengan bermacam-macam pelanggan dengan berbagai karakter. Disinilah pengalaman yang benar-benar tak terlupakan, kita akan menemui pelanggan mulai dari pelanggan yang super pelit, cerewet, marah-marah gak jelas, sok tau jalan padahal sopir yang lebih tau, sampai yang suka komplain gak jelas pun ada.

Tapi tidak sedikit pula pelanggan yang super baik, mau berbicara dengan sopir, cerita tentang ini dan itu. Pelanggan seperti inilah yang bakal membuka wawasa kita, bahkan bisa dijadikan link atau jaringan yang bakal membuka pintu rejeki.

Pertama kali bekerja menjadi sopir taksi, saya tidak begitu paham jalan-jalan yang ada di Surabaya, saya resend bulan Maret 2017, beberapa bulan menjadi sopir taksi menambah pengalaman saya mengenai jalan yang ada di Surabaya.

Ada satu lagi yang saya temukan. Jika kalian perhatikan, ternyata sebagian besar sopir taksi merupakan bapak-bapak yang sudah berusia lanjut. Mengapa demikian? Setelah saya mendengarkan banyak cerita dari mereka-mereka, sebagian besar yang bekerja menjadi sopir taksi merupakan pensiunan dari sebuah perusahaan, mulai jabatan karyawan sampai kepala HRD pernah saya jumpai.

Ada juga yang menjadi sopir taksi hanya untuk mencari teman, menghabiskan sisa usia yang sudah tidak muda lagi. Dari pada berdiam diri dirumah yang penuh kebosanan, lebih baik naksi, bisa bertemu teman-teman dan bisa melihat cewek-cewek cantik. Itulah kata mereka…

Yang jelas, saya mendapatkan banyak sekali pengalaman dari dunia taksi. Bahkan saya juga terbiasa mengantarkan wanita-wanita malam. Pada saat berangkat masih wangi semerbak dengan pakaian yang sangat seksi sampai ketika pulang dengan kondisi mabuk, tidak jarang juga yang muntah didalam taksi sampai hilang kesadaran. Saya juga pernah menjumpai pelanggan saya ganti pakaian di dalam unit taksi. Semua hanya saya dapatkan saat menjadi sopir taksi.

Setelah resend, sekarang saya fokus berjualan jam tangan online (www.tokojamtangansurabaya.com) dan fokus menyelesaikan kuliah akhir. Apapun pekerjaan kita, semua memberikan pengalaman hidup yang luar biasa.

Pencarian Populer:

pengalaman jadi supir taksi

4 comments

  1. Semangat, Mas. Kalau di Jakarta Taxi Konvensional udah susah berkembang, kalah sama Taxi Online 🙂

  2. Dimana-mana sama mas fakhrudin. Yang gak ngikutin perkembangan teknologi akan tertinggan?
    Tapi sepengalaman saya di taksi, namannya rejeki selalu ada saja.

  3. Uang tips kadang melebihi uang gaji. Kerja keras kerja keras biar komisi besar.

  4. Bener banget mas. Tapi kalau gak dapet komisi, syedih lah sopir taxi. Hehehe

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.